Posted by : Unknown
Jumat, 22 Mei 2015
PROBLEMA PENGANGGURAN DI
INDONESIA
Oleh : Robiah
Fakultas Hukum Prodi Ilmu Hukum
Ruang 02
Universitas Muhammadiyah Tapanuli
Selatan
A. Pendahuluan
Jumlah
penduduk yang besar merupakan sumber daya potensial yang dapat dimanfaatkan
sebagai sumber tenaga kerja bagi proses produksi. Adalah hal yang wajar bahwa
tidak semua penduduk menjadi tenaga kerja. Jumlah angkatan kerja yang setiap
tahun semakin meningkat membuat problema tersendiri, banyak angkatan kerja yang
tidak mempunyai pekerjaan karena diberhentikan dari pekerjaannya atau memang
belum memperoleh pekerjaan, maka keadaan ini disebut pengangguran atau “unemployment”. Jadi pegangguran adalah
sebagian angkatan kerja yang tidak mempunyai pekerjaan. Jumlah pengangguran
yang tinggi di Indonesia menjadi masalah yang semakin rumit, mengapa itu bisa
terjadi? Dan apa upaya pemerintah untuk mengatasinya?
B. Pembahasan
1.
Pengangguran dan Jenis-Jenis
Pengangguran
·
Pengangguran
Secara harfiah,
pengangguran atau unemployment adalah
kejadian angkatan kerja baru saja dikeluarkan dari pekerjaan atau memang belum
mendapatkan lapangan pekerjaan. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa hal
seperti :
1.
Belum terdapatnya pekerjaan yang
sesuai
2.
Pekerjaan yang didapat hanya dilakukan
dimusim tertentu
3.
Sempitnya lapangan pekerjaan
4.
Ketatnya persaingan antar angkatan
kerja
·
Jenis Pengangguran
1. Pengangguran Struktural
Pengangguran
Struktural adalah pengangguran yang terjadi akibat ketidaksesuaian lapangan
pekerjaan yang tersedia dengan keterampilan yang dimiliki oleh tenaga kerja. Pengangguran
struktural banyak terjadi di negara dengan perekonomian peralihanm misalnya
negara agraris ke industri.
2. Pengangguran Friksional
Pengangguran
friksional adalah pengangguran yang disebabkan karena perpindahan orang-orang
dari suatu daerah kedaerah lain atau dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lain.
Penyebabnya adalah adanya perubahan siklus hidup manusia. Pengangguaran ini
juga sering disebut pengangguran peralihan karena terjadi pada masa peralihan
dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lain. Dinegara maju, kaum muda sering dilanda
hal ini karena ingin mencari pekerjaan yang lebih baik.
3. Pengangguran Terbuka
Yaitu pengangguran
yang terjadi karena tidak cukupnya kesempatan kerja karena sempitnya lapangan
pekerjaan yangb tersedia.
4. Pengangguran Tidak Kentara
Yaitu pengangguran
pengangguran yang disebabkan terjadi karena tidak cukupnya lapangan pekerjaan
yang ada sehingga para tenaga kerja terpaksa mengikuti pekerjaan yang ada.[1]
2.
Permasalahan Pengangguran Di Indonesia
Sepanjang bulan
Februari hingga Agustus 2014, jumlah pengangguran di Indonesia bertambah 0,09
juta orang dari 7,15 juta orang meningkat 7,24 juta orang. Dengan jumlah ini,
tingkat ini diprediksi akan bertambah karena pertumbuhan ekonomi yang melambat
di 5,01%
Menurut Badan
Pusat Statistik (BPS), jumlah angkatan kerja di Indonesia mencapai 121,87 juta
orang, yang meningkat dari Agustus tahun 2013 sebesar 120,17 juta orang. Tetapi
peningkatan ini juga terjadi pada tingkat pengangguran terbuka Februari hingga
Agustus 2014 sebesar 5,70% naik 5,94%.
Meski terjadi
peningkatan pengangguran tahun ini, pemerintah sepertinya dapat berbangga hati
karena dibanding Agustus tahun lalu, tingkat pengangguran berkurang 0,17% dari
7,41 juta orang menjadi 7,24 juta orang. Ini berarti sebanyak 6,17% orang yang
menganggur turun menjadi 5,94%.
Berkurangnya
pengangguran dibanding tahun lalu ini dikarenakan jumlah penyerapan tenaga
kerja di beberapa sektor selama setahun terakhir naik. Beberapa sektor itu
terjadi pada sektor konstruksi yang menyerap tenaga kerja sebanyak 930 ribu
orang, kemudian sektor perdagangan sebesar 730 ribu orang dan sektor industri
300 ribu orang.
Namun, menurut
data BPS, sektor pertanian dan jasa tidak mengalami kenaikan dalam penyerapan
tenaga kerja. Penduduk Indonesia berusia 15 tahun ke atas yang bekerja pada
sektor pertanian mencapai 38,97 juta orang. Jumlah itu turun dibanding periode
yang sama tahun lalu yang mencapai 39,22 juta orang
Menurut Enny Sri
Hartati, Direktur Institute for Development Economy and Finance (INDEF)
menjelaskan tidak adanya penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian
dikarenakan sektor ini mengalami produktivitas yang menurun. Hal ini
menyebabkan konversi lahan yang membuat orang-orang banyak migrasi dari
pertanian ke sektor bangunan, perdagangan dan lainnya. Sedangkan di sektor jasa
terkait konsumsi dan daya beli masyarakat, bila terjadi kenaikan daya beli
masyarakat di sektor jasa maka penyerapan tenaga kerja juga akan naik.
Enny menilai
tingkat pengangguran yang berkurang 190.000 orang yang masih sangat kecil ini,
dikarenakan peningkatan penyerapan tenaga kerja lebih banyak di sektor informal
dibanding sektor formal. Ia bilang jumlah penduduk usia 15 tahun yang bekerja
dengan status buruh/karyawan Agustus tahun 2014 sebesar 42,38 juta orang.
Dibanding Agustus tahun lalu yang sebesar 41,12 juta orang, capaiannya
meningkat 1,26 juta.
Ia menegaskan
untuk menurunkan tingkat pengangguran, pemerintahan Jokowi harus mampu menyerap
tenaga kerja di sektor riil yaitu pertanian, industri dan pertambangan.
Tuturnya ketiga sektor ini yang akan menghasilkan barang untuk dijual, dan di
dalamnya juga ada kegiatan prosesing yang melibatkan tenaga kerja yang banyak
dibutuhkan. "Kalau pemerintah fokus di sektor riil dan memberikan insentif
juga stimulus, bukan hanya perekonomian yang baik tetapi penyerapan tenaga
kerja juga akan memadai"[2]
3.
Cara Mengatasi Pengangguran
Pengangguran
merupakan masalah yang harus diperangi agar perekonomian suatu negara tetap
baik dan kemampuan ekonomi masyarakat dapat ditingkatkan. Usaha untuk mengatasi
pengangguran meruapakan usaha memanfaatkan SDM sebaik mungkin agar memberikan
sumbangan maksimal bagi pembangungan.
Masalah pengangguran
dapat diatasi dengan beberapa cara, antara lain sbb:
· Penciptaan
Lapangan Pekerjaan Langsung
Cara mengatasin
pengangguran perlu disesuaikan dengan kondisi angkatan kerja yang dikategorikan
menganggur, misalnya penganggran didesa. Kebanyakan pengangguran di pedesaan
adalah tenaga kerja yang hanya memiliki keterampilan dibidang pertanian. Jadi
untuk mengatasi pengangguarn di pedesaan perlu adanya penciptaan lapangan kerja
langsung. Misalnya, proyek inpres bantuan desa, program padat karya, dll.
Usaha ini juga harus
diikuti dengan mendorong perluasan kesempatan atas insiatif kerja. Usaha-usaha
kecil diluar pertanian harus didorong agar berkembang untuk menyerap tenaga
kerja dipedesaan
· Pengembangan
Sektor Industri
Masalah pengangguran
secara umum dapat diatasi dengan mengembangkan kesempatan kerja dibidang
industri. Dalam pengembangan industri, sejauh mungkin dihindarkan pemilihan
jenis industri padat modal (capital
intensive). Yang harus lebih dikembangkan adalah jenis industri padat
tenaga kerja (labour intensive)
Jenis-jenis industri
pertanian (agro industri) merupakan
salah satu alternatif yang perlu dikembangkan. Jenis industri akan dapat
memanfaatkan yang perlu dikembangkan. Jenis industri ini akan memanfaatkan
bahan baku yang berasal dari pertanian. Selain dapat menyerap pengangguran
jenis industri dapat menggalakkan peningkatan produksi bahan baku yang berarti
menyerap tenaga kerja pula.
· Pengembangan
Sektor Informal
Masalah pengangguran
juga dapat diatasi dengan mengembangkan sektor informal. Banyak ahli menyebut
sektor ini sebagai katup pengaman agar tidak terjadi ledakan pengangguran.
Sektor informal, seperti PKL, pedagang keliling, dan semacamnya yang paling
mudah menyerap penfangguran. Sektor informal ini tidak menuntut adanya
persyaratan dan keterampilan yang terlalu tinggi sehingga paling sesuai dengan
kondisi kebanyakan para pengangguran.
· Kebijakan
Pendukung
Cara mengatasi
pengangguran seperti tela diutarakan di depan memerlukan kebijakan pendukung.
Kebijakan ini pada hakikatanya merupakan usaha menyediakan fasilitas bagi
perluasan kesempatan kerja. Beberapa diantara kebijakan itu adalah:
-
Kebijakan
Perkereditan bagi Usaha Kecil, kebijakn ini perlu
diambil untuk pengembangan usaha-usaha kecil dipedesaan yang dimana mereka
memerlukan hal ini untuk mengembangkan usaha mereka.
-
Kebijakan
Investasi, Untuk menggalakkan investasi, perlu adanya dukungan
kebijakan yang menyediakan kemudahan berinvestasi.
-
Kebijakan
Perluasan atau Perbaikan Informasi Pasar Kerja,pe
Kesenjangan informasi pasar kerja perlu dilakukan perbaikan dan perluasan tata
informasi pasar kerja. Para pencari kerja dimudahkan untuk mencarai informasi.
-
Kebijakan
Transmigrasi, kebijakan transmigrasi dapat
mendukung penarikan para penganggur tersembunyi di pedesaan untuk dialihkan
pemanfaatn di luar pulau Jawa. Ditempat baru, tenaga kerja ini dapat
memanfaatkan seluruh kapasitas yang dimiliki.
4.
Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang
berkualitas merupakan modal utama terciptanya produktivitas yang tinggi.
Prduktivitas kerja yang tinggi merupakan modal untuk meningkatakan produksi
nasional. Meningkatkan Produksi nasional merupakan jalan kearah kemakmuran
bangsa.
Usaha peningkatan
kualitas tenaga kerja memmpunyai dua manfaat yaitu
·
Dapat meningkatkan produktivitas
kerja;
·
Mempersiapkan tenaga kerja yang
kompetitiv
Sasaran usaha
peningkatan kulaitas tenaga kerja adalah tersedianya tenaga kerja yang
berkualitas. Cara-cara peningkatan ini dapat dilakukan sebelum tenaga kerja
memasuki lapangan kerja (preservice
training) dan sesudah berada dalam dunia kerja yang disebut pendidikan atau
latihan selama bekerja (inservice
training)
1.
Program preservice training
Kecakapan dalam
melakukan pekerjaan dapat diperoleh seseorang dibangku pendidikan sebelum
memasuki kerja. Penyelenggaran sekolah kejuruan adalah salah satu contohnya.
Pada tingkat perguruan tinggi, pendidijan di fakultas juga dimaksdukan untuk
mempersiapkan tenaga ahal pada bidang tertentu.
Cara-cara yaang dapat digolongkan
dalam program ini adalah :
1.
Pendidikan umum dan kejuruan
2.
Penyelenggaran kursus oleh lembaga
kejuruan
3.
Balai Latihan Kerja (BLK)
2.
Program Inservice training
Adakalanya pendidikan
atau pelatihan yang diperoleh tenaga kerja selama menjalani preservice training masih dianggap belum
cukup oleh pemakai kerja. Mereka yang bekerja perlu penyesuaian denga cara
kerja baru yang belum sempat dipelajari di preservice
training. Untuk memenuhi hal itu, maka pelatihan inservice traininglah yang akan memnuhinya
Cara pelatihan dalam inservice traning
adalah :
1.
Magang
2.
Pendidikan lanjutan
C. Kesimpulan
dan Saran
Pada
hakikatnya yang menjadi penyebab utama pengangguran adalah lapangan pekerjaan
yang kurang banyak dan berimbang, dan kualitas dari tenaga kerja itu sendiri
yang kurang daya saing.
Maka,
kiranya program yang dijalankan oleh pemerintah dan masyarakat untuk
memperbanyak lapangan kerja dan meningkatkan kualitas tenaga kerja dapat
berjalan baik dan memperlihatkan hasil yang nyata.
D. Daftar
Pustaka
Sutamo,
EKONOMI untuk Kelas XII IPS, Global, Solo: 2012,
Related Posts :
- Back to Home »
- Artikel , Makalah »
- [MAKALAH] PROBLEMA PENGANGGURAN DI INDONESIA